Sumber Gambar: dosenpendidikancom |
D. DAMPAK KEBIJAKAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Adanya kebijakan Otoritas Jasa
Keuangan berupa financial deepening dan
market confidence menimbulkan efek
terhadap masyarakat. Dalam hal ini, maka salah satu analisis yang tepat yaitu
menggunakan model AS-AD (aggregate supply
– aggregate demand). Model AS-AD tersebut menganalisis dampak setiap
kebijakan pada perubahan permintaan dan penawaran agregat untuk mengetahui
keseimbangan nasional berupa tingkat harga umum dan output nasional yang
menggambarkan pertumbuhan ekonomi.
|
Financial deepening mampu meningkatkan pemberian modal kepada seluruh
lapisan pelaku usaha di Indonesia. Hal ini menyebabkan agregat penawaran mampu
bergeser ke kanan sejajar (AS1 ke AS2), dengan adanya asumsi cateris paribus. Adanya peningkatan
agregat penawaran, mampu menyebabkan harga umum turun (P1 ke P2) dan adanya
peningkatan output riil (Y1 ke Y2). Hal ini mengindikasikan terjadinya
pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari gambar 2.1.
Market confidence mampu meningkatkan daya beli relatif masyarakat. Hal
ini dikarenakan adanya penyelesaian terhadap berbagai sengketa keuangan,
sehingga daya beli relatif cenderung meningkat.
Hal ini menyebabkan pergeseran
kurva agregat permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2). Adanya pergeseran
tersebut, menyebabkan harga naik (P1 ke P2) dan pertambahan output riil (Y1 ke Y2). Hal ini menyebabkan kebijakan ini
sangat cocok bagi perekonomian yang sedang mengalami resesi. Hal ini dapat
dilihat dari gambar 2.2
|
Comments
Post a Comment