(Sumber gambar: dosenpendidikancom) |
Lihat Halaman Sebelumnya
Tunggu proses fermentasi kurang lebih selama 10-15 hari. Setelah itu hasil fermentasi pun disaring dan disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat.
Tunggu proses fermentasi kurang lebih selama 10-15 hari. Setelah itu hasil fermentasi pun disaring dan disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat.
Penggunaan
pupuk cair CANGKESAH ini dapat disemprotkan pada permukaan tanah atau seluruh
bagian tanaman. Pada tanaman padi, dosis yang dianjurkan dalam pemupukannya
yaitu 250 ml per 15 liter air pada umur padi 10 hari setelah tanam dan diulangi
kembali pada interval jarak 15 hari sekali. Pupuk cair CANGKESAH ini dapat pula
digunakan pada jenis tanaman palawija, hortikultura dan tanaman keras lainnya.
Bioteknologi
pertanian yang digunakan pada pembuatan pupuk cair CANGKESAH ini memberikan
nilai tambah tersendiri dibandingkan dengan pupuk-pupuk lainnya. Pada proses
fermentasi ini akan muncul bakteri-bakteri baik pada pupuk tersebut, sehingga
pupuk ini baik dan sehat untuk digunakan pada tanaman apapun dan pupuk ini
tidak mengandung senyawa kimia aktif yang dapat merugikan media tanam ataupun
tanaman tersebut.
Pupuk cair
CANGKESAH ini dapat menjadi salah satu cara bagi para petani untuk menciptakan
hasil pertanian yang sehat dan baik untuk dikonsumsi masyarakat. Hasil pertanian yang sehat memiliki peranan yang penting dalam
kehidupan masyarakat khusunya dalam bidang pangan. Kualitas pangan yang baik,
tentu akan membantu terciptanya masyarakat yang sehat, khusunya dalam pangan
yang mereka konsumsi. Terciptanya masyarakat yang sehat menjadi salah satu
tujuan dari Sustainable Development 2030
yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good
Health and Well Being). Pupuk cair CANGKESAH yang tidak mengandung senyawa
kimia aktif dapat membantu pertumbuhan tanaman agar lebih baik tanpa memberikan
efek samping pada hasil pertanian itu sendiri. Saat ini pemerintah pun
menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi pangan organik untuk kesehatan masyarakat tersebut.
Pupuk cair CANGKESAH ini juga
merupakan salah satu upaya pelaksanaan pertanian berkelanjutan. Pupuk cair
CANGKESAH terbuat dari hama pertanian yang telah merugikan para petani.
Kerugian ini dapat kita ubah menjadi sesuatu yang berguna kembali. Penggunaan
pupuk ini tidak akan merusak mikroorganisme di dalam unsur hara tanah, sehingga
tanah media tanam pertanian tersebut dapat terus dimanfaatkan dengan maksimal. Pertanian
berkelanjutan ini juga menjadi salah satu tujuan dari Sustainable Development 2030 yaitu Tanpa Kelaparan (Zero Hunger). Tujuan ini mengupayakan
suatu negara untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
perbaikan nutrisi, serta menggalakkan adanya sistem pertanian yang
berkelanjutan tersebut.
Tahap produksi dari pupuk cair
CANGKESAH ini juga dapat dilakukan dengan mandiri oleh masyarakat karena pupuk
ini terbuat dari bahan yang mudah ditemui dan beberapa limbah yang telah
merugikan. Hasil konsumsi berupa limbah yang diubah kembali menjadi produk yang
berguna menciptakan suatu sistem produksi berkelanjutan bagi masyarakat, sistem
ini juga merupakan salah satu tujuan dari Sustainable
Development 2030 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production). Penggunaan bahan-bahan
yang telah tidak berguna di lingkungan membuat pupuk ini memerlukan modal yang
terbilang murah. Modal yang murah dapat menciptakan suatu usaha tersendiri bagi
petani untuk selalu membuat pupuk cair CANGKESAH ini, tidak hanya produksi
untuk keperluan diri sendiri, akan tetapi juga untuk keperluan pasar dan
industri, seperti halnya tujuan dari Sustainable
Development 2030 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation and Infrastructure).
Keberhasilan suatu pembangunan
berkelanjutan seperti yang tertera dalam Sustainable
Development Goals 2030 memerlukan peranan dari seluruh masyarakat khususnya
dalam bidang pertanian. Pupuk cair CANGKESAH ini dapat menjadi salah satu
alternatif cara untuk menangani hama pertanian khususnya keong sawah untuk
menciptakan suatu pupuk bernutrisi bagi tanaman tanpa mengandung bahan kimia
aktif. Pupuk ini juga dapat diproduksi mandiri oleh masyarakat dengan
memanfaatkan bioteknologi pertanian sehingga kedepannya akan membantu
terwujudnya tujuan dari pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 di negara Indonesia ini.
Lihat DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment