3. Cara Penyelesaian
Berdasarkan 3 penyebab yang sudah dipaparkan sebelumnya, ada 3 cara yang bisa yang kita tempuh untuk masing-masing penyebab, yaitu:
3.1 Sesuaikan Jam Tayang Tontonan Anak dan Kriteria Tontonan yang
Baik untuk Anak
Dalam buku Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran terdapat penempatan program yang harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
- Program klasifikasi “A” hanya dapat disiarkan pada:
- pukul 07.00 – 09.00 dan 15.00– 18.00 di hari Senin-Sabtu.
- pukul 07.00 – 11.00 dan 15.00 – 18.00 di hari Minggu/libur nasional.
- Program dan promo program klasifikasi “R” hanya dapat disiarkan pada :
- Pukul 09.00 – 20.00 namun harus di luar jam yang khusus diperuntukkan bagi anak ( 15.00 – 18.00).
- Program klasifikasi ‘SU’ dapat disiarkan pada:
- seluruh jam siar.
- Program dan promo program klasifikasi ‘D’ hanya dapat disiarkan pada pukul 22.00 – 04.00.
Keterangan klasifikasi penggolongan program:
- A : Tayangan untuk Anak, yakni khalayak berusia di bawah 11 tahun.
- R : Tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12-18 tahun.
- D : Tayangan untuk Dewasa.
- SU : Tayangan untuk Semua Umur.
Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa penonton berkategori anak-anak lebih banyak menonton saat pagi dan sore hari. Untuk itu, pada jam-jam tersebut sangat disarankan agar pihak penyelenggara televisi menayangkan program yang ramah anak, bisa juga ditambahkan unsur edukasi di dalamnya. 4Ada beberapa program acara televisi yang mendidik dan pantas ditonton untuk anak- anak seperti : “Laptop Si Unyil” di Trans 7, “Dunia Binatang” di Trans 7, “Adit, Sopo, dan Jarwo” di Trans TV, “Bang Somat” di Indosiar, “Upin Ipin” di MNC TV, “Boboi Boy” di MNC TV, “Pada Zaman Dahulu” di MNC TV, dan “Little VIP” di METRO TV, dll.
LIHAT JUGA: ARTIKEL ATAU ESAI LOLOS REDAKSI MEDIA
3.2 Game yang Baik untuk Edukasi Anak
Ada beberapa jenis game yang sangat sesuai bagi anak dan membantu anak untuk lebih mengenal lingkungannya. Misalnya, 5 Doctor Kids, game ini cocok sekali untuk anak, gameplay-nya tidak terlalu rumit sehingga anak dengan usia 4 sampai dengan 7 tahun dapat dengan mudah memainkannya. Anak-anak juga bisa diajak untuk kembali bermain dengan benda-benda yang mudah didapatkan di sekitarnya. Misalnya, 6mainan kertas dapat melatih motorik halus anak dalam merangkai dan berkreatifitas. Produksi game anak juga sudah mulai dilirik sebagai salah satu solusi yang menjanjikan. Contohnya seperti 7Mahasiswa Jurusan Teknik Industri UII yang terdiri dari Haryo Prawahandaru, Tasya Pradipta, Ega Adrianto, Muhammad Iqbal Sabit, dan Larasati Dwi Septiyani menciptakan sebuah permainan interaktif multifungsional untuk anak-anak yang diberi nama “Jengkal Game”.Ide dan konsepnya pun sederhana, yaitu 8menggunakan media kayu berbentuk kotak permainan karambol namun di setiap sisinya terdapat laci berisi aneka permainan lain, seperti monopoli, ludo, ular tangga, halma, UNO, dan scrabble (permainan menyusun kata-kata). Dengan banyaknya jenis permainan yang dikemas, tentu masalah jenuh dengan satu permainan tertentu bisa teratasi dengan baik sekaligus membantu anak bersosialisasi, mengingat jenis permainan yang tersedia adalah permainan yang membutuhkan 2 pemain atau lebih.
LIHAT JUGA: CONTOH ESAI GAGASAN UNTUK LOMBA (TERBARU)
3.3 Sikap Orang Tua dalam Membantu dan Mendidik Anak Lewat Hiburan
Menyadari peran orang tua yang sangat besar dalam perkembangan seorang anak, sangat disarankan bagi orang tua untuk bisa memilih mana hiburan yang sesuai dengan umur anak dan mana yang tidak. Hindarkan si kecil dari hiburan yang berbau kekerasan dan unsur lain yang tidak pantas baginya, karena ia masih belum bisa memilih mana yang baik untuk dirinya sendiri. Ada banyak cara yang bisa ditempuh, salah satunya adalah pantau terus si kecil ketika menonton TV dan berikanlah informasi yang benar karena dengan begitu si kecil tahu bahwa terkadang apa yang ditampilkan di TV tak seluruhnya dapat dipercaya. Dengan adanya orang tua yang senantiasa mendampingi si kecil maka efek hiburan yang buruk bisa dikurangi dan si kecil pun terus berkembang sambil menikmati hiburan kesukaannya.
C. Kesimpulan
Hiburan adalah salah satu bagian yang penting dalam dunia anak. Karenanya, penting bagi kita untuk memahami jenis hiburan yang baik bagi mereka, mengingat kondisi moral generasi penerus bangsa kita yang perlahan kian mundur. Dengan adanya kerjasama yang baik antara para penyedia hiburan, anak, dan orang tua serta diterapkannya solusi yang sudah ada secara menyeluruh, kita harapkan kondisi di mana hiburan yang ada sesuai dengan perkembangan moral anak bisa tercipta dengan baik.
Daftar Pustaka
- Anonim, “Memilih Acara TV yang Tepat bagi Anak Penting Sekali. Ini Tips-tips Memilih Acara yang Aman untuk Anak”, diakses dari http://sayangianakcom/memilih-acara-tv-yang-tepat-bagi-anakpenting-sekali-ini-tips-tips-memilih-acara-yang-aman-untukanak/, pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 22.10 wib.
- Anonim, “Permainan Interaktif Karya Mahasiswa UII Latih Anak Bersosialisasi”, diakses dari https://www.uiiacid/permaiananinteraktif-karya-mahasiswa-uii-latih-anak-bersosialisasi/, pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 21.46 wib.
- Poerwadarminta, W.J.S..2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta.Balai Pustaka. Rihmasari, Putri, “Masih Adakah Acara yang Mendidik dan Menghibur Untuk Anak - anak?”, diakses dari https://www.kompasianacom/putririhmasari/masih-adakah-acarayang-mendidik-dan-menghibur-untuk-anakanak_596e0da3a6666462a7055ef2, pada tanggal 13 Desember pukul 10.38 wib.
- Wibawati, Yulia Noor, “Etika Waktu Penayangan Program TV”, diakses dari http://www.lpmvisicom/2012/08/etika-waktu-penayanganprogram-tvhtml, pada tanggal 13 Desember pukul 11.18 wib.
- Winarso, Bambang, “5 Game Android yang Paling Cocok untuk Anakanak”, diakses dari https://dailysocial.id/post/game-androiduntuk-anak, pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 11.44 wib.
- Yandra, Eko, “Nama - nama permainan anak - anak yang membuat mutu pendidikan meningkat”, diakses dari http://duniaanak1ablogspotcoid/2015/08/nama-nama-permainan-anak-anakyang.html, pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 20.33 wib
Comments
Post a Comment