Konsep Modal Sosial (Social Capital)


Lihat sebelumnya.... Menyikapi semua kenyataan yang ada, tampaknya tak mungkin lagi sepenuhnya mengharapkan pemerintah untuk mampu membenahi segenap carut-marut kondisi perpustakaan di Indonesia. Terlebih pada era pemberdayaan masyarakat sipil dimana tiap anggota masyarakat diharapkan lebih banyak berperan aktif, mengerahkan kapasitasnya, dan menjadi aktor sosial ketimbang obyek yang pasif. Sudah saatnya memberdayakan masyarakat agar dapat secara mandiri membangun perpustakaan serta menuntaskan berbagai masalah yang selama ini dianggap tidak sepenting isu-isu high profile, misalnya penuntasan skandal korupsi KTP elektronik, aksi berkelit hukum yang diperagakan oleh oknum Ketua DPR, menyebarnya berita bohong (hoax) yang menyasar tokoh-tokoh politik, polemik seputar keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak kriminalisasi kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender), dan pelaku kumpul kebo, hingga keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.


Apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan memberdayakan? Pemberdayaan adalah terjemahan dari empowerment, sedang memberdayakan adalah terjemahan dari empower. Menurut Merriam Webster dan Oxford English Dictionary, kata empower mengandung dua pengertian, yaitu: (1) to give power atau authority to atau memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain; (2) to give ability to/enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau kedayaan. Siapa yang bertindak sebagai agen pemberdayaan? Pemerintah, pengelola perpustakaan, bahkan sesama anggota masyarakat dapat mengambil peran. Kemampuan atau kedayaan apa yang ingin diberikan pada masyarakat? Tentunya, tak jauh dari upaya mandiri untuk membangun perpustakaan dan membenahi carut-marut yang sudah sekian lama diabaikan.


Untuk memberdayakan masyarakat, ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang dengan titik tolak bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi (daya) yang dapat dikembangkan, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat, dan memberikan perlindungan. Terkait dengan itu, salah satu pilihan yang harus dipertimbangkan demi mendukung upaya pemberdayaan adalah dengan mendayagunakan modal sosial (social capital).
Konsep Modal Sosial (Social Capital)

Sebagai sebuah konsep, modal sosial (social capital) memiliki berbagai definisi. Di antara sekian banyak definisi tersebut, satu yang dianggap cukup mewakili dikemukakan oleh Fukuyama (1995) bahwa modal sosial merupakan serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerja sama di antara mereka. Modal sosial diyakini sebagai salah satu komponen utama dalam menggerakkan kebersamaan, mobilitas ide, saling percaya, dan saling menguntungkan untuk mencapai kemajuan bersama. Dalam hal ini, kemajuan bersama yang tentunya diinginkan ialah adanya perpustakaan-perpustakaan umum yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga memungkinkan mereka untuk mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan, tanggap terhadap kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan maupun aspek kehidupannya, serta meningkatkan taraf kehidupan.


Modal sosial senantiasa diwarnai oleh kecenderungan saling tukar kebaikan pada suatu hubungan atau antar hubungan itu sendiri. Pola pertukaran ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara resiprosikal seketika seperti dalam proses jual beli, melainkan suatu kombinasi jangka pendek dan jangka panjang dalam nuansa altruism (semangat untuk membantu dan mementingkan kepentingan orang lain). Jika keberadaan perpustakaan sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta pengelolaannya mampu menunjukkan komitmen keberpihakan pada kepentingan umum, maka dapat dipastikan masyarakat pun akan membalasnya dengan memberikan dukungan penuh terhadap adanya perpustakaan. Bahkan lebih jauh lagi, masyarakat dipastikan turut serta membenahi, bahkan membangun perpustakaan-perpustakaan baru sesuai kemampuan dan kebutuhan mereka. Lanjutkan membaca....


REKOMENDASI UNTUK ANDA

Comments

UPDATE VIDEO TERBARU

FACEBOOK